Kutipan La Tahzan ~Tersenyumlah!
Tertawa yang wajar itu laksana
'balsem' bagi kegalauan dan 'salep'
bagi kesedihan. Pengaruhnya
sangat kuat sekali untuk membuat jiwa
bergembira dan hati berbahagia.
Bahkan, karena itu Abu Darda' sempat
berkata, "Sesungguhnya aku
akan tertawa untuk membahagiakan hatiku.
Dan Rasulullah s.a.w. sendiri
sesekali tertawa bingga tampak gerahamnya.
Begitulah tertawanya orang-orang
yang berakal dan mengerti tentang
penyakit jiwa serta
pengobatannya."
"Cukuplah Allah bagi kita
dan Dia adalah sebagai sebaik-baik Pelindung."
Tertawa merupakan puncak
kegemhiraan, titik tertinggi keceriaan,
dan ujung rasa suka cita. Namun,
yang demikian itu adalah tertawa yang
tidak berlebihan sebagaimana
dikatakan dalam pepatah, "Janganlah engkau
banyak tertawa, sebab banyak
tertawa itu mematikan bati." Yakni, tertawalah
sewajarnya saja sebagaimana
dikatakan juga dalam pepatah yang berbunyi,
"Senyummu di depan saudaramu
adalah sedekah." Bahkan,
tertawalah
sebagaimana Nabi Sulaiman ketika,
{... ia tertawa karena
(mendengar) perkataan semut itu.}