Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 November 2014

Tokoh Perrang Dingin

JOSEPH STALIN 1879-1953
Nama aslinya panjang dan tidak gampang diingat: Iosif Vissarionovich Dzugashvili. Dunia mengenalnya dengan Joseph Stalin, yang bertahun-tahun jadi diktator proletariat Uni Soviet. Dilahirkan tahun 1879 di kota Gori, Georgia di Kaukasus dan bahasa asalnya pun Georgia, yang jauh berbeda dengan bahasa Rusia. Baru belakangan bahasa Rusia dipelajarinya, tetapi tiap ngomong, aksen Georgianya tak pernah lenyap. Dia dibesarkan dalam suasana miskin papa. Ayahnya tukang sol sepatu yang gemar mabuk dan menggebuki anaknya sampai melintir. Ayah pemabuk ini meninggal tatkala Iosif berumur sebelas tahun. Selagi muda Iosif belajar di sekolah gereja di kota Gori dan sesudah menginjak umur belasan dia masuk seminari teologi di Tiflis. Tetapi, tahun 1899 dia ditendang keluar seminari karena dituduh "menyebar pikiran-pikiran subversif." Maka bergabunglah ia dengan gerakan Marxis bawah tanah, dan di tahun 1903, tatkala ada perpecahan dalam tubuh partai, dia memihak kelompok Bolshevik. Hingga tahun 1917 dia merupakan anggota partai yang gigih dan giat, ditahan tak kurang enam kali. (Tetapi, umumnya hukuman yang menimpanya tidak berat. Lebih dari satu kali dia mencoba melarikan diri dari tahanan. Ada dugaan, ada masa singkat dimana sebetulnya dia merupakan agen ganda). Di masa inilah dia mulai pakai nama samaran yang sedap dan cocok: Stalin, orang yang terbuat dari baja.
Stalin tidak pegang peranan menentukan dalam revolusi tahun 1917. Tetapi, dia amat aktif dalam masa dua tahun berikutnya, dan di tahun 1922 dia menjadi Sekretaris Jendral Partai Komunis. Kedudukan ini membuka kesempatan luas baginya menggunakan pengaruh terhadap jalannya administrasi partai dan sekaligus merupakan faktor utama dalam pergulatan menuju puncak kekuasaan sesudah Lenin meninggal dunia.
Jelas sekali, Lenin cenderung agar penggantinya Leon Trotsky. Nyatanya, dalam testamen politiknya Lenin menandaskan bahwa Stalin terlampau keras dan mesti disingkirkan dari kedudukan Sekretaris Jendral partai. Tetapi, sesudah Lenin tiada di awal tahun 1924, Stalin menggantikannya seraya menyembunyikan testamen Lenin. Lebih jauh dari itu, Stalin berhasil menggalang kekuatan bersama Lev Kamenev dan Grigori Zinoviev, dua anggota penting politbiro, dan membentuk troika atau triumvirate. Bersama-sama mereka berhasil mengalahkan Trotsky dan para pengikutnya. Kemudian Stalin --seorang genius dalam hal perkelahian geser-menggeser dalam kelompok-- berbalik menghadapi Zinoviev dan Kamenev serta menyingkirkan kedua mereka. Sesudah berhasil mengalahkan "oposisi sayap kiri" (misalnya: Trotsky, Kamenev, Zinoviev dan pengikutnya) dalam perebutan kekuasaan, Stalin meneruskan menerima beberapa usul-usul politik mereka. Tak lama sesudah itu, Stalin menghadapi "sayap kanan" dari partai Komunis --sekutu sementaranya-- dan mengalahkan mereka pula. Menjelang awal tahun 1930-an, dia sudah menjadi diktator tunggal di Uni Soviet.
Dari kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihat Stalin. Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan itu, sebagian untuk menyingkirkan Kirov, tetapi tampaknya lebih ditujukan untuk menyembunyikan langkah-langkah pembersihan lebih lanjut.
Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Banyak diantara mereka yang melakukan pengakuan terbuka di depan pengadilan rakyat. Ini sama saja dengan misalnya Thomas Jefferson, ketika jadi Presiden, menangkap sebagian besar para penandatangan Deklarasi Kemerdekaan dan menghukum mereka sesudah mereka "mengaku" di depan pengadilan umum. Di tahun 1938, orang yang mengepalai permulaan langkah pembebasan, Genrikh Yagoda, juga di bawa ke depan pengadilan, mengaku telah berkhianat dan segera dihukum mati. Juga penggantinya Nicolai Yehzov mengalami nasib serupa.
Pembersihan di pertengahan tahun 1930-an meluas ke segenap tubuh partai Komunis dan Angkatan Bersenjata, dan pembersihan itu tidaklah semata ditujukan kepada masalah anti-Komunis dan kontra revolusioner. Stalin lebih sukses dalam hal membunuh kaum Komunis ketimbang yang dilakukan oleh polisi Czar sendiri. Contohnya, dari anggota Central Komite Partai Komunis yang terpilih tahun 1934, lebih dari dua pertiganya dibunuh pada saat pembersihan berikutnya. Dari langkah-langkah ini jelas sudah, motif utama Stalin adalah membuka kemungkinan buatnya mendirikan satu kekuatan yang berdiri sendiri di dalam negeri. Ironisnya, justru pada saat hebat-hebatnya pembersihan inilah Stalin mengeluarkan konstitusi baru Uni Soviet yang disebut demokratis.
Diantara politik ekonomi yang ditegaskan Stalin adalah kolektivisasi paksa sektor pertanian; politik ini amat tidak populer di kalangan petani dan banyak diantara mereka menentangnya. Di awal tahun 1930-an, dengan perintah Stalin, berjuta-juta petani dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan. Dan pada akhirnya politik ini berhasil. Secara ekonomi, sektor pertanian Uni Soviet boleh dibilang terbelakang sejak saat itu.
Politik Stalin lainnya adalah mendorong cepatnya industrialisasi. Ini terselesaikan sebagian lewat serentetan "Rencana Pembangunan Lima Tahun"-nya yang kemudian banyak ditiru oleh negeri-negeri di luar Uni Soviet. Di samping pelbagai ketidak-efesienan, politik industrialisasi Stalin bisa dibilang membawa perbaikan dan sukses. Kendati besarnya kehilangan material yang diderita oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia ke-2,Uni Soviet keluar dari perang itu sebagai negara industri terbesar kedua di dunia.
Bulan Agustus 1939 Hitler dan Stalin menandatangani perjanjian "tidak saling menyerang" yang masyhur. Dalam tempo dua minggu, Hitler menyerbu Polandia dari arah barat, dan beberapa minggu kemudian Uni Soviet menyerbu dari lambung timur, dan menduduki sebagian daripadanya. Di ujung tahun itu pula Uni Soviet mengancam tiga negeri yang merdeka: Latvia, Lithuania, dan Estonia dengan kekuatan senjata. Ketiganya menyerah tanpa perlawanan dan dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan Uni Soviet. Hal serupa, sebagian daerah Rumania juga dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaannya. Finlandia menentang ancaman, tetapi pada akhirnya Uni Soviet menyerbu dan mendudukinya. Alasan Uni Soviet melakukan penyerbuan itu adalah karena daerah-daerah itu diperlukan untuk mempertahankan diri dari adanya kemungkinan penyerangan dari Nazi Jerman. Tetapi, sesudah perang usai dan Nazi sepenuhnya dikalahkan, Stalin tidak melepaskan genggamannya atas daerah-daerah itu. (Hal serupa dilakukan pula oleh para penggantinya).
Di akhir Perang Dunia ke-2, Angkatan Bersenjata Uni Soviet menduduki bagian besar Eropa Timur dan Stalin menggunakan kesempatan ini menjadikan daerah-daerah itu negara Komunis yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Pemerintahan Marxis juga muncul di Yugoslavia, tetapi karena di sana tidak ada pasukan Rusia, Yugoslavia tidaklah jadi satelit Rusia. Mencegah jangan sampai negeri-negeri Komunis lain mengikuti jejak Yugoslavia, Stalin mengambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan. Tak lama sesudah berakhirnya Perang Dunia ke-2, mulailah babak "perang dingin" antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kendati Truman dan pemimpin negeri-negeri Barat lainnya punya saham pula dalam memulai perang dingin, tak bisa diragukan bahwa peranan Stalin lebih besar dari mereka.
Bulan Januari 1953 pemerintah Uni Soviet mengumumkan bahwa sekelompok dokter telah ditangkap atas tuduhan melakukan pembunuhan terhadap pejabat-pejabat tingkat tinggi Rusia. Ini tampaknya merupakan rencana Stalin pula untuk melakukan pembabatan berikutnya. Tetapi, tanggal 5 Maret 1953, diktator berumur 73 tahun itu meninggal dunia di istana Kremlin, Moskow. Jasad Stalin dibaringkan di samping Lenin di Mausoleum di Lapangan Merah. Tetapi, di tahun-tahun berikutnya (khusus sesudah pidato Khruschev bulan Februari 1956), reputasi Stalin diseret ke bawah secara sengit di Uni Soviet. Destalinisasi dilaksanakan secara besar-besaran.
Kehidupan kekeluargaan Stalin tidaklah terlampau bahagia dan sukses. Dia kawin tahun 1904, tetapi tiga tahun sesudah itu istrinya meninggal akibat mengidap penyakit paru-paru. Anak satu-satunya --Jacob-- ditangkap Jerman waktu Perang Dunia ke-2. Jerman mengajukan tawaran pertukaran tetapi tawaran itu ditolak Stalin, dan matilah Jacob dalam kamp konsentrasi. Stalin kawin untuk kedua kalinya tahun 1919. Istri keduanya ini pun meninggal dunia tahun 1932. Ada berita dia bunuh diri, tetapi desas-desus lain bilang Stalinlah yang bunuh atau setidaknya membiarkan dia terbunuh. Ada dua anak dari perkawinan kedua ini. Anak laki-lakinya, seorang perwira Angkatan Udara Rusia, menjadi pemabuk, dan mati tahun 1962. Anak perempuannya, Svetlana, diusir dari Uni Soviet dan di tahun 1967 datang di Amerika Serikat.
Watak utama Stalin adalah kekejamannya. Tak sedikit pun tampak rasa belas kasihannya, bagai cadas yang sukar luluh. Selalu dalam keadaan curiga, mendekati paranoia. Di seberang lain, dia seorang yang berkemampuan: ulet, kemauan kuat, teguh pendirian, angkuh, dan punya daya pikir yang kuatnya luar biasa.
Selaku diktator selama kira-kira seperempat abad, pengaruh Stalin sudah merasuk hampir ke semua segi kehidupan. Ditilik dari imbangan antara daya kontrol pribadinya dengan jumlah penduduk yang berada di bawahnya serta masa kekuasaannya, bisalah dianggap Stalin itu seorang diktator paling jempol dalam sejarah (meski bisa diperdebatkan Mao Tse Tung juga punya bobot sama kuat). Di masa hidupnya, Stalin mengirim berjuta orang ke alam baka, atau ke kamp-kamp kerja paksa. (Tak ada cara mengetahui persis berapa jumlah orang yang jadi korban akibat gerakan sapu mautnya, tetapi mungkin bergerak di sekifar dua puluh juta orang).
Tak bisa disangsikan lagi, jangka pendek pengaruhnya teramatlah kuatnya, tetapi belum bisa dipastikan bagaimana untuk jangka panjangnya. Misalnya, sejak kematian Stalin, kekangan besi polisi rahasia terhadap penduduk Rusia sangat jauh mengurang. Meskipun Uni Soviet masih berada di belakang Amerika Serikat dalam hal kebebasan sipil dan politik dan lain-lain negeri demokrasi Barat, kini tak ada lagi keadaan totaliter seperti masa di bawah Lenin sebelum digantikan oleh Stalin.
Negeri-negeri satelit Uni Soviet di Eropa Timur tampaknya mantap, tetapi tak bisa diramalkan berapa lama tahannya. Banyak contoh dalam sejarah betapa negara-negara kuat mendirikan negeri "pelindung" untuk keselamatannya yang berada di bawah pengaruhnya. Umumnya negeri-negeri itu tidak jadi negeri bawahan untuk masa tak terbatas: atau dia masuk sepenuhnya ke dalam wilayah kekuasaan negeri yang menguasainya, atau jadi bebas sendiri. Berhubung tak tampak tanda-tanda Uni Soviet akan memasukkan mereka ke dalam wilayahnya, besar kemungkinan mereka akan menjadi negeri yang sepenuhnya bebas dalam abad ini. (Di lain pihak, kontrol Komunis terhadap negeri-negeri seperti Jerman Timur dan Bulgaria akan lebih lama).
Perbatasan Uni Soviet sendiri mengembang di bawah pemerintahan Stalin, walaupun mesti diingat perbatasan Rusia senantiasa maju mundur selama berabad-abad. Yang jelas daerah Uni Soviet kini lebih kecil ketimbang Rusia di bawah Czar tahun 1879 ketika Stalin lahir ke dunia.
Stalin sering dianggap berjasa mengindustrialisir Rusia. Rasanya penyebutan ini berlebihan. Pertama, jelas Uni Soviet akan melakukan industrialisasi dirinya walau tanpa Stalin. Kedua, meski Stalin merupakan tokoh pendorong percepatan industrialisasi, dia pasti bukan pemula yang sesungguhnya. (Rusia jaman Czar di tahun 1914 sudah merupakan negeri industri kelima di dunia).
Di lain pihak, pengkolektifan pertanian Uni Soviet tak akan pernah terwujud tanpa perubahan drastis yang dilakukan Stalin. Dalam kaitan ini, politik kebijaksanaan Stalin mempunyai pengaruh jauh seperti berikut:
Stalin punya peranan penting dalam penyebarluasan Komunisme ke seluruh dunia. Kenyataan ini mengandung kebenaran obyektif. Adalah berkat usaha Stalin Komunisme tertancap kuat di negeri-negeri satelit di Eropa Timur, tetapi di Cina kerja keras luar biasa yang diperbuat Mao Tse Tung merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan. Secara keseluruhan saya pikir tentulah Marx dan Leninlah yang punya saham terbesar dalam penyebaran Komunisme ke seluruh jagad. Tetapi, meskipun apabila Stalin tidak sejajar arti pentingnya dibanding Marx, Lenin dan Mao Tse Tung, toh tidak bisa tidak dia merupakan salah seorang raksasa dalam sejarah, seorang genius yang beringas yang tak bisa dilupakan sejarah begitu saja.
Situs Web


Kamis, 23 Oktober 2014

UPACARA DAN LEGENDA KRATON YOGYAKARTA


Upacara Labuhan
                   Upacara Labuhan (laut) yaitu upacara melempar sesaji dan benda-benda kraton ke laut untuk dipersembahkan kepada Penguasa Laut Selatan atau Kanjeng Ratu Kidul, dengan maksud sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta, atas segala kemurahan yang telah diberikan kepada seluruh pimpinan dan rakyat Yogyakarta, serta berharap semoga Kraton Mataram Yogyakarta tetap lestari dan rakyat selalu dapat hidup dengan damai dan sejahtera.
                   Upacara tradisional Labuhan ini bermula sejak zaman Panembahan Senopati di Mataram Kotagede. Panembahan Senopati yang terlibat percintaan dengan Penguasa Laut Selatan itu, kemudian mempunyai gagasan untuk menyelengarakan upacara persembahan sesaji kepada Kanjeng Ratu Kidul di pesisir selatan. Upacara tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilanya dalam memimpin kerajaan Mataram Kotagede.
                   Upacara adat yang merupakan warisan budaya bangsa ini hingga sekarang masih diselenggarakan dan tetap dilestarikan oleh Raja-raja Kesultanan Yogyakarta.
Upacara Labuhan yang digelar oleh kraton ini, selain diselenggarakan di pesisir Selatan, juga diadakan di Gunung Merapi, Gunung Lawu dan Dlepih Kahyangan, Wonogiri (yang disebut terakhir hanya tiap 8 tahun sekali).
Adapun upacara Labuhan ini ada 3 jenis, yaitu :
1.      Labuhan Ageng, diselenggarakan pada peringatan Jumenengan Dalem (HUT Penobatan Raja), yang diadakan tiap 8 tahun sekali pada bulan bakda mulud (Robiul akhir).
2.      Labuhan Tengahan, diselenggarakan pada bulan Bakdamulud, setiap 4 tahun sekali.
3.      Labuhan Alit, diselenggarakan setiap tahun sekali setelah acara perimgatan jumenengan dalem, juga pada Bakdamulud.
                   Benda-benda yang dilabuh yaitu berupa potongan kuku, rambut dan pakaian bekas milik sultan, minyak konyoh, ratus (dupa), uang tindah Rp. 500,- (sebelumnya hanya Rp. 100,-), serta benda-benda lainya. Macam benda yang dilabuh ini tidak sama pada setiap tempat upacara, karena dipersembahkan kepada leluhur yang berbeda pula.
                   Sejak zaman Sri Sultan Hamengku Bowono X ada perubahan sedikit mengenai penyelenggaraan upacara ini. Sebelum Kraton Yogyakarta mengadakan upacara ini 2 kali setiap tahun, yaitu bertepatan dengan Peringatan Tinggalan Dalem (HUT Kelahiran Sultan) dan  peringatan Jumenengan Dalem (HUT Penobatan Raja). Namun Sultan Hamengku Buwono X memerintahkan agar upacara ini diadakan setiap tahun sekali, yaitu bertepatan dengan Peringatan Tingalan Jumenengan Dalem Nata.
                   Khusus Upacara Labuhan di pesisir Selatan ditempatkan di Patilasan Parangkusumo yang terdapat gundukan batu bekas tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul. Setelah Hajad Dalem Labuhan dibawa ketepi laut, serta dibacakan do’a oleh Abdidalem Juru Kuci Parangkusumo, selanjutnya benda-benda itu di lemparkan ke laut. Benda-benda yang telah dilabuh dan kembali ke pantai, kemudian diperebutkan oleh masyarakat yang mana benda-benda tersebut dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan.

Rabu, 08 Oktober 2014

Raja-raja kasultanan Yogyakarta


         Raja-raja Kasultanan Yogyakarta
1.      Sri Sultan Hamengku Buwono I
Nama kecil      : Bendara Raden Mas Sujono
Tanggal lahir   : 4 Agustus 1717
Malam Rabu Pon, 26 Ruwah Wawu 1641
Naik tahta       : 13 Februari 1755
Kamis Pon, 29 Jumadil awal Be 1680
Wafat              : 24 Maret 1792
Malam Ahad Kliwon, 1 Ruwah Je 1718
Makam            : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Suwargan

Permaisuri :
1)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana, putri dari Bendara Pangeran Harya Diponegoro (putra Susuhunan Paku Buwono I), di Madiun.
2)      Gusti Kanjeng Ratu Kadipaten, lalu bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hageng, bertempat tinggal di Tegalrejo, kemudian mendapat julukan Gusti Kanjeng Ratu Tegalrejo, putri Kyai/Nyai Hageng Drepoyudo yang disemayamkan di Majapahit, Sragen serta Kuncen Yogyakarta.
       Seluruh istri termasuk permaisuri berjumlah 25 orang, jumlah putra-putri almarhum seluruhnya 32 orang. Penggantinya adalah GRM. Sundoro putra kelima (putra sulung dari GKR. Kadipaten). Putra dari garwa selir BRAy. Srenggono yang bernama BPH. Notokusuma kemudian diangkat menjadi KGPAA. A. Paku Alam I pada tahun 1813 M.
2.      Sri Sultan Hamengku Buwono II
Nama kecil            : Gusti Raden Mas Sundoro
Tanggal lahir         : 7 Maret 1750
Malam Sabtu Legi, 28 Rabiul Awal Alip 1675
Naik tahta             : 2 April 1792
Senin Pon, 9 Ruwah Je 1718
Ke mancanegara    : 28 Juni 1812
Sabtu Legi, 9 JumadilAkhir  Alip 1739
Pulang                   : 17 Agustus 1826
Rabu Legi, 18 Sapar JimAkhir 1754
Wafat                    : 3 Januari 1828
Malam Kamis Legi, 15 JumadilAkhir Alip 1755
Makam                  : Pasareyan dalem Astana Kotagede

Permaisuri :
1)      Gusti Kanjeng Ratu Kedhaton putri Kanjeng Raden Tumenggung Purwodiningrat, Bupati Magetan.
2)      Gusti Kanjeng Ratu Hemas, putri Gusti Kanjeng Ratu Alit (putri dari Susuhunan Paku Buwono II) dengan Kanjeng Pangeran Harya Pakuningrat.
3)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana Wulan, putri dari Ki Bener, saudara dari Mas Tumenggung Sindurejo, Trah Dipati Narangkusumo.
4)      Gusti Kanjeng Ratu Sultan, putri Kanjeng Raden Tumenggung Resogoto, Bupati Sukowati.
             Seluruh istri termasuk permaisuri berjumlah 28 orang, jumlah putra-putri almarhum seluruhnya 80 orang. Penggantinya adalah GRM. Surojo, putra kelima, putra sulung dari permaisuri GKR. Kedhaton.
3.      Sri Sultan Hamengku Buwono III
Nama kecil            : Gusti Raden Mas Surojo
Tanggal lahir         : 20 Februari 1769
Malam Rabu Kliwon, 18 Syawal Dal 1694
Naik tahta             : 12 Juni 1812
Ahad Pahing, 10 JumadilAkhir Alip 1739
Wafat                    : 3 November 1814
Malam Kamis Pahing, 19 Dulkaidah Jimawal 1741
Makam                  : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Suwargan

Permaisuri :
1)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana, yang kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hageng, putri dari Bendara Raden Ayu Sosrodiningrat (putri Sultan Hamengku Buwono I).
2)      Gusti Kanjeng Ratu Hemas, putri dari Raden Rangga Prawiradirja I di Madiun. Tidak berputra.
3)      Gusti Kanjeng Ratu Wandhan
             Seluruh istri dan permaisuri berjumlah 25 orang, jumlah putra-putri almarhum seluruhnya 32 orang. Dua permaisurinya tidak member keturunan, yaitu GKR. Hemas dan GKR. Wandhan. Penggantinya GRM. Ibnu Jarot putra ke-18 putra bungsu dari GKR. Hageng.
4.      Sri Sultan Hamengku Buwono IV
Nama kecil            : Gusti Raden Mas Ibnu Jarot
Tanggal lahir         : 3 April 1804
Selasa Kliwon, 22 Besar JimAkhir 1730
Naik tahta             : 10 November 1814
Kamis Wage, 20 Dulkaidah Jimawal 1741
Wafat                    : 6 Desember 1823
Jumat Pahing, 22 Rabiul Awal Je 1750
Makam                  : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Besiyaran.

Permaisuri :
1)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana, yang kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hageng, putri dari Raden Adipati Danureja II (Pepatih Dalem di Kraton Yogyakarta).
             Seluruh istri termasuk permaisuri ada 9 orang, jumlah putra-putri almarhum seluruhnya 18 orang. Penggantinya adalah GRM. Gathot Menol, putra keenam (putra kedua dari GKR Kencana). Putra pertama dari pemaisuri juga laki-laki, tetapi meninggal dunia ketika berusia 108 hari.
5.      Sri Sultan Hamengku Buwono V
Nama kecil            : Gusti Raden Mas Gathot Menol
Tanggal lahir         : 24 Januari 1820
Senin Kliwon, 7 Rabiul Akhir Alip 1747
Naik tahta             : 19 Desember 1823
Kamis Kliwon, 5 Rabiul Akhir Je 1750
Wafat                    : 5 Juni 1855
Selasa Legi, 20 Siyam Dal 1783
Makam                  : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Besiyaran.

Permaisuri :
1)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana, putri Gusti Kanjeng Ratu Anom (putri Sri Sultan Hamengku Buwono II) dengan Kanjeng Pangeran Harya Purwonegoro.
2)      Gusti Kanjeng Ratu Kadhaton, putri Bendara Pangeran Harya Suryaningalogo (putra Sri Sultan Hamengku Buwono III).
             Seluruh istri termasuk permaisuri berjumlah 5 orang, jumlah putra-putri almarhum seluruhnya 9 orang. Penggantinya adalah GRM. Mustojo, adik dari Sri Sultan Hamengku Buwono V.
6.      Sri Sultan Hamengku Buwono VI
Nama kecil            : Gusti Raden Mas Mustojo
Tanggal lahir         : 10 Agustus 1821
Ahad Pon, 21 Dulkaidah 1748
Naik tahta             : 5 Juli 1855
Kamis Legi, 20 Syawal Dal 1783
Wafat                    : 20 Juli 1877
Jumat Pahing, 9 Rejeb 1806
Makam                  : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Besiyaran

Permaisuri :
1)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana, kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hamengku Buwono, putri dari Kanjeng Susuhunan Paku Buwono VIII di Surakarta.
2)      Gusti Kanjeng Ratu Sultan, kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hageng, putri dari Kyai/Nyai Hageng Prawirarejoso yang disemayamkan di Gunung Pengklik Payak Yogyakarta.
             Seluruh istri termasuk permaisuri berjumlah 10 orang, putra-putri almarhum seluruhya 23 orang. Penggantinya adalah GRM. Murtejo putra pertama (putra sulung dari permaisuri GKR. Sultan).
7.      Sri Sultan Hamengku Buwono VII
Nama kecil            : Gusti Raden Mas murtejo
Tanggal lahir         : 4 Februari 1839
Senin Legi, 20 Dulkaidah Je 1766
Naik tahta             : 13 Agustus 1877
Senin Legi, 3 Ruwah Je 1806
Turun tahta            : 29 Januari 1921
Sabtu Kliwon, 18 Jumadil Awal Alip 1851
Di Ambarrukmo    : 30 Januari 1921
Ahad Legi, 20 Jumadil Awal Alip 1851
Wafat                    : 30 Desember 1921
Malam Jumat Kliwon, 29 Rabiul Akhir Ehe 1851
Makam                  : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Saptarengga.

Permaisuri :
1)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana, kemudian diasingkan, lalu bergelar Gusti Kanjeng Ratu Wandhan, putri dari Raden Ali Basah Abdulmustopo Senthot Prawirodirjo.
2)      Gusti Kanjeng Ratu Hemas, lalu bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hageng, bertempat tinggal di Tegalrejo, kemudian mendapat julukan Gusti Kanjeng Ratu Tegalrejo, putri dari Kanjeng Raden Tumenggung Joyodipura.
3)      Gusti Kanjeng Ratu Kencana, putri dari Bendara Pangeran Harya Hadinegoro (putra Sultan Hamengku Buwono II).
             Seluruh istri termasuk permaisuri berjumlah 28 orang, jumlah putra-putri almarhum seluruhnya 78 orang. Penggantinya adalah GRM. Sujadi, putra ke-23 (putra ke-5 dari GKR. Hemas).
8.      Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
Nama kecil            : Gusti Raden Mas Sujadi
Tanggal lahir         : 3 Maret 1880
Rabu Wage, 21 Rabiul Awal Wawu 1809
Naik tahta             : 8 Februari 1921
Selasa Kliwon, 29 Jumadil Awal Alip 1851
Wafat                    : 22 Oktober 1939
Ahad Kliwon, 9 Siyam Je 1870
Makam                  : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Saptarengga.

Permaisuri :
1)      Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegoro, putri dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi (putra Sri Sultan Hamengku Buwono VI).
             Seluruh istri termasuk permaisuri ada 8 orang, jumlah putra-putri almarhum seluruhnya 41 orang. Penggantinya adalah GRM. Dorojatun satu-satunya putra dari permaisuri.
9.      Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Nama kecil            : Gusti Raden Mas Dorojatun
Tanggal lahir         : 12 April 1912
Malam Sabtu Pahing, 25 Rabiul Akhir Jimakir 1842
Naik tahta             : 18 Maret 1940
Senin Pon, 8 Sapar Dal 1871
Wafat                    : 3 Oktober 1988
Senin Wage, 21 Sapar Wawu 1921 (di Washington DC. Amerika Serikat)
Makam                  : Pasareyan Pajimatan Imogiri, Kadhaton Saptarengga.

Permaisuri :
1)      Kanjeng Raden Ayu Pintoko Purnomo Hamengku Buwono IX, putri dari RB. Suryo Kusumo (cicit dari Sultan Hamengku Buwono VI)
2)      Kanjeng Raden Ayu Windyaningrum Hamengku Buwono IX, putri dari RW. Purwowinoto (cicit dari Sultan Hamengku Buwono III)
3)      Kanjeng Raden Ayu Hastungkoro Hamengku Buwono IX, putri dari Raden Panji Trusthojumeno (cicit dari Sultan Hamengku Buwono VII)
4)      Kanjeng Raden Ayu Ciptomurti Hamengku Buwono XI, putri dari KPH/Bendara Raden Ayu Brongtodiningrat (cucu Sultan Hamengku Buwono VII)
5)      Kanjeng Raden Ayu Norma Nindya Kirana Hamengku Buwono IX, putri dari Mentok, Bangka, Sumatra Selatan.
             Jumlah putra-putri almarhum ada 22 orang. Penggantinya BRM. Herjuno Darpito putra kelima, putra kedua dari garwa Ampeyan KRAy Windyaningrum Hamengku Buwono IX.
10.  Sri Sultan Hamengku Buwono X
Nama kecil            : Bendara Raden Mas Herjuno Darpito
Tanggal lahir         : 2 April 1946
Selasa Wage
Naik tahta             : 7 Maret 1989
Selasa Wage, 29 Rejeb Wawu 1921, 30 Rajab 1409 H.
             Permaisuri hanya satu yaitu Bendara Raden Ayu Attik Mangkubumi (lahir 31 Oktober 1952), kemudian dinobatkan menjadi permaisuri dengan gelar Gusti Kanjeng Ratu Hemas, putri dari Kolonel (Purnawirawan) R. Supono Digdosastropranoto (almarhum). Tidak mempunyai istri selir.
             Putradalem Sri Sultan Hamengku Buwono X ada 5, semuanya perempuan. Pada tanggal 3 Oktober 1998 Sri Sultan Hamengku Buwono X dilantik menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta hingga sekarang.